Kamis, 13 Juni 2013

Perangkat-Perangkat pada WAN beserta penjelasannya


  1. Perangkat WAN                                                                                                                           WAN menghubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari

service provider. Karena jalur komunikasi tidak bisa langsung
dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface.

Perangkat-Perangkat WAN antara lain sebagai berikut :
1) Router
LAN mengirimkan data ke Router, kemudian Router akan
menganalisa berdasarkan informasi alamat pada layer 3.
Kemudian Router akan meneruskan data tersebut ke interface
WAN yang sesuai berdasarkan routing table yang dimilikinya.
Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan
dapat berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur
jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber
daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa
tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel,
kontrol manajemen dan fleksibilitas.
2) CSU/DSU
Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai.
Untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data
Service Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi
sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU.
3) Modem
Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan untuk
mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop. Modem
lebih dibutuhkan untuk jalur komunikasi analog dibandingkan
digital. Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan
memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan
ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan.
Modul NTW.OPR.200.(2).A 17
Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal
digital atau demodulasi.
4) Communication Server
Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna
dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki
beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani
beberapa user sekaligus.
b. Standar WAN
WAN menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan


2. Standar WAN
pada umumnya menggambarkan baik metode
pengiriman layer 1 dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik,
aliran data dan enkapsulasi. Dibawah ini adalah organisasi yang
mengatur standar WAN.
Protokol layer 1 menjelaskan bagaimana menyediakan secara
elektris, mekanis, operasi dan fungsi koneksi yang disediakan oleh
service provider.
Modul NTW.OPR.200.(2).A 18
Data link layer menjelaskan bagaimana data dienkapsulasi untuk
transmisi ke remote site, dan mekanisme untuk pengiriman yang
menghasilkan frame.

Modul NTW.OPR.200.(2).A 19
digunakan seperti ISDN, Frame Relay atau Asynchronous Transfer
Mode (ATM). Protokol ini menggunakan dasar mekanisme framing
yang sama, yaitu High-Level Data Link Control (HDLC) atau satu
dari beberapa variannya seperti Point to Point Protocol.

Penjelasan dan pengertian pada linux termasuk pada ftp.

Beberapa pengertian pada pelajaran tkj
1.      Apa yang anda ketahui dengan sistem operasi ? Operating system (OS) atau yang sering di sebut sistem operasi adalah sekumpulan perintah dasar yang berperan untuk menjalankan dan mengoperasikan komputer
2.      Apa yang anda ketahui dengan sistem operasi jaringan ? Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.
3.      Jelaskan perbedaan antara sistem operasi komputer stand alone dan sistem operasi jaringan ? Stand alone itu adalah sebuah komputer yang berdiri sendiri atau tidak terhubung suatu jaringan. Sedangkan Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.
4.      Jelaskan Keunggulan dan kekurangan pada instalasi mode text dan mode grafik ?
Instalasi sistem operasi berbasis text merupakan salah satu mode instalasi sistem operasi komputer dengan tampilan text. Mode text digunakan jika spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal mempunyai spesifikasi yang rendah. Metode instalasi berbasis text akan
mempercepat proses instalasi walaupun dengan tampilan yang kurang menarik dibandingkan dengan mode Grafis (GUI) Sedangkan kekurangan instalasi sistem operasi berbasis text adalah tidak mempunyai tampilan grafis yang menarik.
Metode instalasi sistem operasi berbasis mode Grafis (GUI), mempunyai tampilan grafis yang lebih menarik dan memudahkan dalam proses instalasi sehingga sering dipilih oleh pemakai sistem operasi. Dengan perkembangan hardware komputer yang semakin baik menjadikan faktor kecepatan tidak menjadi kendala dalam proses instalasi. Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan sedangkan kekurangannya tidak mendukung jika spesifikasi hardware komputer yang akan di instal mempunyai spesifikasi yang rendah.
5.      Salah satu sistem operasi jaringan berbasis GUI adalah windows dan linux jelaskan kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem operasi jaringan tersebut ?
Kelebihan dari windows antara lain :
1. proses boot/shut down lebih cepat

2. konsumsi daya CPU, hard disk (HD) dan memori yang dibutuhkan system service lebih sedikit

3. Mengoptimisasi prefetching baik untuk HD maupun SSD

4. Tampilan Lebih bagus terutama dari segi 3 demensinya yang menonjol
5. 
Fitur sekurity yang benar-benar ketat.
6. Sistem file yang lebih mendetail dan teratur meskipun masih tampak asing.
7. Tanpa harus menginstall driver jika hardware tsb sudah dikenali oleh windows,alias bebas instal driver dll.

8. Sudah upgrade ke Direct X 11
Kelemahan / Kekurangan :

1. 
Beberapa aplikasi belum bisa beroperasi di Windows
2. Bug pada Windows Player 12

3. Ada hardware yang bisa langsung dikenali di Windows, tapi tidak semua jenis hardware

Kelebihan linux
1.dibuat dan didukung oleh komunitas dengan kontrol kulitas yang tinggi.
2.pemkatan dan kontrol kualitas yang sangat baik dan konsisten, serta jumlah paket yang sangat besar
3.model pengembangan yang sangat baik dan waktu pembuatan yang tidak terburu-buru
4.unstable versi program sangat baru (unitial uploud)
5.memiliki bag tracking system yang baik sebagai jembatan end user dan developer
6.proyek linux memiliki komitmen yang tegas untuk free software, yang merupakan bagian dari kontrak sosial kepada masyarakat

Kekurangan linux
1.Tampilan tidak terlalu bagus dari segi 3D
2.kurangnya program propietary popular
3.waktu pembuatan stable yang lama dan kurangnya program dengan versi baru
4.tidak ada kontrol senter terpusat berbasis GUI/TUI
5.kurangnya dukungan akan perangkat keras

6.      Jelaskan persyaratan hardware untuk dipasang sistem operasi jaringan (Debian 6. 04 dan windows server 2008) ?
CPU : Setara intel pantium 3 atau yang lebih tinggi
RAM : 128 MB atau lebih besar
Harddisk : 2 GB atau lebih besar
Monitor : standar atau yang didukung oleh linux
VGA: standar atau yang didukung oleh linux
Sound : standar atau yang didukung oleh linux
CD-ROM/DVD-ROM : standar atau yang didukung oleh linux
7.      Jelaskan metode instalasi berdasarkan letak file sistem operasi di simpan ? Metode instalasi berdasarkan letak file sistem operasi disimpan antara lain :

a.CD/DVD ROM
merupakan metode yg paling banyak digunakan karena handal,tahan lama,kapasitas besar,murah dan fleksibel.

b.Harddisk
instalasi juga dapat dilakukan menggunakan harddiskyang telah berisi file sistem operasi. Harrdisk merupakan media penyimpanan yang harus dimiliki oleh komputer dewasa saai ini.

c.NFS Image
instalasi sistem opersi jaringan dapat dilakukan melalui NFS server. Untuk instalasi dengan NFS server dibutuhkan network atau PMCIA boot disket(bootnet.img).

d.FTP
instalasi dapat juga dilakukan melalui FTP server namun dibutuhkan network ataau PMCIA boot disket. Proses instalasi memerlukan jaringan sehingga jarang dilakukan karena distribusi sistem operasi lebih jarang.

e.HTTP
instalasi dapat juga dilakukan dengan HTTP server,seperti halnya FTP cara ini juga membutuhkan network.

8.      Jelaskan hal hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan instalasi sistem debian 6. 04 berbasis GUI

a.       Partisi kosong untuk OS Debian
b.       Membuat Partisi root (/)
c.       Membuat Partisi swap (disarankan)
d.       Konfigurasi perangkat jaringan
e.       Spesifikasi hardware
 CPU : Setara intel pantium 3 atau yang lebih tinggi
RAM : 128 MB atau lebih besar
Harddisk : 2 GB atau lebih besar
Monitor : standar atau yang didukung oleh linux
VGA: standar atau yang didukung oleh linux
Sound : standar atau yang didukung oleh linux
CD-ROM/DVD-ROM : standar atau yang didukung oleh linux

Tugas DHCP XI TKJ

Konfigurasi IP DHCP pada linux dan Windows

Jika postingan sebelumnya selalu mensetting IP secara static, terus bagaimana cara untuk mengembalikan settingan IP static menjadi IP DHCP? Tapi sebelumnya apa sih sebenarnya DHCP itu? DCHP kepanjangan dari Dynamic Configuration Host Protocol. DHCP adalah protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP merupakan suatu layanan yang secara otomatis memberikan alamat IP kepada komputer yang meminta ke DHCP Server. Dengan demikian, sebagai seorang administrator jaringan, tidak perlu lagi mengatur alamat IP Address pada komputer klien yang dikelolanya (IP statis yang sudah ditetapkan manual).
Sebuah server DHCP dapat diatur dengan pengaturan yang sesuai untuk keperluan jaringan tertentu. Seperti pengaturan Default gateway, Domain Name System (DNS), Subnet Mask, dan rentang alamat IP / range IP yang bisa diambil oleh komputer klien. Komputer yang menyediakan layanan ini disebut dengan DHCP Server, sedangkan komputer yang meminta disebut dengan DHCP Client. 
Untuk melakukan pengaturan konfigurasi IP agar menjadi DHCP berikut script dari terminal root linux:
root@tito-K40IE:/home/tito# nano /etc/network/interfaces
lalu ubah ip static yang ada menjadi sbb:
auto lo
iface lo inet loopback
kemudian save write out ( editor nano )
lalu restart interfaces : /etc/init.d/networking restart
cek sudah mendapatkan ip dhcp belum dari PC server atau Access point yang ada? dengan ifconfig
Untuk setting IP dhcp pada windows 7 tinggal di obtain saja. Lebih jelas dan lengkap Liat gambar berikut :

Instalasi Packet Tracer 5.3.3 pada Ubuntu

Instalasi packet tracer 5.3.3 pada linux ubuntu. Ubuntu yang saya gunakan versi 12.04 LTS (Long term Support). Langsung saja, download packet tracer 5.3.3 di sini
Hasil file download an anda akan bernama PacketTracer533_i386_installer-deb.bin
Setelah selesai mendownload, masuk ke terminal dan login sebagai super user/ root
untuk masuk ke root pada ubuntu ketik
sudo su
lalu masukkan password anda.
Karena hasil download an anda file berextensi .bin , untuk menginstal paket BIN Linux, atur izin untuk dieksekusi kemudian jalankan biner dalam terminal. Jalankan perintah berikut:
  • chmod +x PacketTracer533_i386_installer-deb.bin
  • ./PacketTracer533_i386_installer-deb.bin
selesai dan packet tracer sdh terinstal di ubuntu anda
about packet tracer 5.3.3
owhya, sebelumnya jgn lupa anda masuk ke directory dari file download-an anda terlebih dahulu.
Setelah itu jalankan packet tracer anda
Kelemahan dari packet tracer yang terinstal di ubuntu adalah aplikasi ini tidak bisa membuka secara langsung file .pkt yang sudah kita miliki. Untuk membukanya kita harus melalui tahap open file – terus kita buka deh file .pkt kita :D ( jadi tidak seperti pada windows, buka file .pkt yang sudah ada dan langsung muncul garapan kita).
semoga membantu
wassalam
ref : http://www.ubuntubuzz.com/2011/05/installing-and-running-cisco-packet.html

Konfigurasi IP Alias Debian / Linux

Istilah-istilah dalam setting server :
» A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
» AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
» CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
» MX record atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
» PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya http://www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
» NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
» SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
yah, diatas itu sekilas saja untuk catatan saja
Oke langsung saja bagaimana kita akan membuat konfigurasi ip alias / aliasing ip pada debian Continue reading 

Static Routing

Kemarin Rabu 16 Jan 2013 membahas materi tentang Static Routing XI TKJ, karena belum sempat memposting jadi sekarang saya mumpung ada kesempatan langsung saja.
Mengenal Static Routing
Static Routing merupakan metode konfigurasi routing secara statis. Artinya, konfigurasi traffic paket data yang di-forward atau receive dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Berbeda dengan konfigurasi secara Dynamic Routing, yang mana lalu-lintas paket data diatur sedemikian rupa melalui protokol jaringan yang telah disediakan seperti IGP, EGP, RIP maupun OSPF. Keuntungan dari menggunakan Static Routing adalah kecepatan traffic yang lebih cepat daripada Dynamic Routing. Oleh karena itu Static Routing lebih cocok untuk diterapkan pada jaringan yang sederhana, seperti yang dibahas pada tutorial ini. Namun untuk jaringan yang lebih kompleks sangat disarankan (bahkan harus) menggunakan Dynamic Routing.
Mengenal DHCP (Dynamic Host Control Protocol)
DHCP merupakan sebuah protocol dalam jaringan yang digunakan untuk meng-assign IP address untuk masing-masing host yang terhubung dalam suatu jaringan tertentu. Apabila dalam suatu jaringan yang terdapat lebih dari 50 host, tentu sangat merepotkan bagi seorang network adminstrator untuk memberikan IP address secara manual ke tiap-tiap host. Oleh karena itu dengan adanya protocol DHCP akan sangat memudahkan kerja administrator. Namun untuk keperluan tutorial ini walaupun hanya ada 2 host di masing-masing network kita akan tetap membahas konfigurasi DHCP pada Router.

TENTANG IP TABLES pelajaran tkj

Sedikit Tentang IPTABLES


Iptables Di gunakan untuk membentuk, merawat, dan memeriksa aturan-aturan dari paket pada kernel linux. Beberapa definisi table yang berbeda. Setiap table berisi chain beberapa chain bawaan dan juga chain yang bisa kita bikin sendiri.
Setiap table berisi aturan-aturan yang cocok dengan dengan sekumpula paket. Aturan-aturan tertendu untuk menjelaskan apa tidakan yang akan di ambil untuk paket-paket yang sesuai dengan rule tersebut. Ini disebut dengan `target’, yang mana bisa jadi akan di lemparkan ke chain-chain yang di definisikan oleh pengguna.

TARGET-TARGET

Sebuah kiteria tertentu dari aturan-aturan sebuah Firewall untuk paket-pake. Jika aturan tidak cocok pada paket tersebut maka rule-rule lain di dalam chain akan memeriksanya; jika cocok, maka akan di lanjutkan ke target, yang mana bisa berupa nama dari chain-chain yang di bikin oleh penguna atau salah satu dari target bawaan iptables yaitu ACCEPTDROPQUEUE, or RETURN.
ACCEPT maksudnya membiarkan paket itu lewatDROP bermaksud tidak mengijinkan paket lewat. QUEUE means to pass the packet to userspace (if supported by the kernel). RETURN bermaksud menghentikan paket melewati chain ini dan dan memulai lagi pada aturan selanjutnya pada chain sebelumnya. Jika akhir dari dari chain bawaan berupa target RETURN yang cocok, target tertentu pada kebijakan chain akan menentukan pelakuan terhadap paket itu.

TABLE-TABLE

Ada tiga table tersendiri (yang mana table pada setiap waktu yang tergantung oleh opsi kernel dan modul-modulnya).

-t, –table table




opsi ini menentukan yang mana table yang cocok untuk paket yang akan di jalankan. Jika kernel di konfigurasi untuk memasukan modul-modul secara otamatis, maka modul-modul akan dimasukan dengan sangat baik. 
The tables are as follows: 


filter:




ini adalah table difault (jika kita tidak menulis opsi -t ). ini berisi chain-chain bawaan seperti INPUT (untuk paket yang di tujukan pada soket local),FORWARD (Untuk paket yang melewati mesin linux kita, jika di fungsikan sebagai gateway), and OUTPUT (untuk paket-paket dari mesin linux kita jika di fungsikan sebagai gateway). 


nat:




table ini berguna ketika paket yang membuat koneksi baru di temukan. Ini berisi dari chain-chain bawaan seperti : PREROUTING (untuk merubah paket secepat paket itu tiba), OUTPUT (untuk perubahakan paket local sebelum dia di Routing), dan POSTROUTING (untuk perubahan paket yang akan keluar). 


mangle:




table ini berguna untuk perubahan paket yang dispecialkan. sampai kernel 2.4.17 table ini mempunya dua chain yaitu: PREROUTING (untuk perubahan paket yang datang sebelum terjadinya routing) dan OUTPUT (untuk perubahan paket dari mesin linux kita sebelum routing terjadi). Sejak kernel 2.4.18, ada tiga lagi chain-chain bawaan yang di suport: INPUT (untuk paket yang di tujukan untuk mesin itu sendiri), FORWARD (untuk paket yang melewati mesin itu sendiri), dan POSTROUTING (untuk perubahan paket yang akan keluar setelah routing terjadi). 


raw: table ini terutama di gunakan untuk potongan di dalam koneksi tracking dengan kombinasi koneksi yang tidak di TRAK. Ini terdaftar pada kait netfilter dengan prioritas lebih tinggi dan mereka dipanggil sebelum ip_conntrack, atau pada table-table ip yang lain. Table ini memberikan chain-chain berikut ini: PREROUTING (untuk paket yang tiba melalui interface manapun) OUTPUT (untuk paket yang dibentuk secara local)



OPSI-OPSI

Opsi-opsi yang terdaftar di dalam iptables yang bisa dibagi menjadi beberapa group.

PERINTAH-PERINTAH

Opsi-opsi tertentu dari perintah-perintah tertentu. Hanya salah satu dari mereka yang bisa berapada dalam sebuah baris perintah . Dari semua opsi-opsi dan perintah-perintah yang panjang kamu cukup menggunakan huruh untuk memastikan iptables mengenal opsi tersebut.


-A, –append chain anturan-aturan tertentu.




Menambah satu atau lebih aturan-aturan di akhir chain tertentu. Ketika sumber dan tujuan lebih dari satu alamat, sebuah perintah akan di tambahkan sesuai dengan kombinasi alamat yang memungkinkan. 


-D, –delete chain anturan-aturan tertentu.




-D, –delete chain nomor dari aturan-aturan




menghapus satu atau lebih dari aturan-aturan pada chain yang di pilih. Ada dua versi dari opsi ini yang mana bisa di tentukan oleh nomor dari aturan itu atau dengan aturan yang cocok. 


-I, –insert chain [nomor dari aturanaturan yang ditentukan.




Memasukan satu atau lebih aturan ke dalam chain yang di pilih berdasarkan nomor baris dari aturan tersebut. Jadi, jika nomor aturannya adalah 1, aturan akan di masukan pada baris pertama di chain. Ini juga akan berlaku jika kita tidak menentukan nomor di chain ketika kita menggunakan opsi ini. 


-R, –replace chain nomor dari rule rure-rule tertentu.




Mengganti rule pada chain yang di pilih. Jika sumber dan tujuan mengacu pada banyak alamat, perintah akan gagal. Aturan dimulai dengan nomor satu. 


-L, –list [chain]




List dari semua aturan yang dipilih. Jika tidak ada chain yang dipilih, semua chain akan dilist. Seperti perintah iptables lainnya, ini akan berlaku untuk tables yang dipilih (filter adalah default), jadi jika kita ingin menglist table nat kita menulikan perintah seperti di bawah ini: 

iptables -t nat -n -L

perlu di catat ini sering digukanakan dengan opsi -n, untuk mencegah DNS Lookup terlalu lama . Bisa digunakan opsi -Z (zero) , yang mana akan langsung dilist dan dinolkan. 

iptables -L -v


-F, –flush [chain]




Menghapus aturan-aturan di didalam chain (semua chain pada table jika chainya tidak ditentukan). Ini sama juga menghapuskan semua aturan dengan satu persatu. 


-Z, –zero [chain]




menolkan semua paket yang telah di hitung dalam byte. Digunakan bersama dengan opsi -L, –list (list). Lihatlah hitungan byte secepatnya sebelum dihapus. 


-N, –new-chain chain




Membuat chain baru yang didefinasikan oleh pengguna . Jangan membuat chain yang sama dengan chain bawaan. 


-X, –delete-chain [chain]




mendelete chain-chain tertentu yang telah dibuat oleh user. Tidak boleh ada acuan ke chain tersebut. Jika ada, kamu mesti menghapus sebelon chain itu di hapus. Jika opsi ini digunakan tampa argument mengikutinya dia akan menghapus semua chain selain yang bawaan. 


-P, –policy chain target




menentukan policy dari chain-chain bawaan untuk mempunyai target. Lihat sesiTARGETS untuk target yang boleh digunakan. Hanya chain-chain bawaan yang bisa mempunyai policy. 


-E, –rename-chain old-chain new-chain




mengubah nama chain yang telah user definisikan. Ini tidak akan mempengaruhi struktur dari table. 


-h




bantuan. Memberikan penjelasan tentang perintah-perintah. 

PARAMETERS

Ini adalah parameter-parameter yang membantu ketikan menentukan aturan (digunakan pada opsi atau perintah add, delete, insert, replace dan append).


-p, –protocol [!] protocol




Protokol dari aturan dan paket yang akan di check. Protokol tertentu yang bisa jadi tcpudpicmp, or all, atau bisa juga menjadi sebuah nilai numerik, yang memperkalkan salah satu protokol ini atau protokol yang berbeda. Nama sebuah protokol dari file /etc/protocols juga di ijinkan. argument “!” sebelon protokol itu berarti selain dari protokol itu sendiri. Nilai kosong berarti untuk semua. Protokol akan sesuai dengan apapun jika ini dijalankan. 


-s, –source [!] address[/mask]




sumber dari alamat komputer tertentu. Alamat bisa berupa nama jaringan, sebuah hostname(tapi sebagai catatan menggunakan hostname yang terbaca dengan DNS bukan ide yang bagus), sebuah alamat dari sebuah alamat IP (dengan /mask), atau alamat ip yang direncanakan. mask bisa jadi sebuah mask jaringan atau dengan nilai yang telah ditentukan, nilai yang ditentukan di sebelah kiri mask. Yang mana, nilai mask 24 sama dengan 255.255.255.0. Argument “!” sebelon alamat ip ditentukan itu berarti selain dari alamat ip tersebut. Tanda –src adalah tanda lain dari opsi ini. 


-d, –destination [!] address[/mask]




alamat tujuan. Coba lihat keterangan opsi -s (source) karena mempunyai gaya penulisan yang sama . tanda –dst adalah tanda lain dari opsi ini. 


-j, –jump target




ini adalah menentukan target tertentu dari sebuah aturan;, apa yang akan dilakukan ketika paket sesuai dengan parameter yang telah kita tentukan. Target bisa berupa chain yang user definisikan , selain target yang bawaan, atau sebuah extension (lihat EXTENSIONS dibawah). Jika opsi ini di abaikan pada aturan (dan -g tidak digunakan), aturan-aturan tidak akan berpengaruh apa2 tetapi paketnya tetap dihitung. 


-g, –goto chain




proses tertentu yang seharusnya menyambung ke chain yang didefinisikan oleh user. Tidak seperti opsi –jump yang tidak menyambung proses pada chain ini malahah pada chain yang memanggil kita melalui –j 


-i, –in-interface [!] name




nama dari interface yang akan menerima paket (hanya untuk paket yang masuk melalui chain INPUTFORWARD dan PREROUTING ). ketika argumen ini “!” digunakan sebelun interface itu berarti selain interface tersebut. Jika interface di akhiri dengan sebuah “+”, maka semua interface yang namanya dimuali dengan itu akan sesuai. Jika opsi ini diabaikan maka semua interface akan digunakan. 


-o, –out-interface [!] name




nama interface dimana paket akan keluar (hanya untuk paket yang masuk ke chain FORWARDOUTPUT dan POSTROUTING ). selebihnya ini sama dengan penggunaan opsi -i. 


[!] -f, –fragment




ini bermaksud mengacu pada pecahan kedua atau selanjunya dari paket yang dipecahkan. Dimana tidak ada cara yang tepat untuk memberitahukan paket untuk ke sumber port atau tujuan port (atau type ICMP ), dimana tidak ada yang cocok dengan paket dari rule-rule yang menspesifikan mereka . Ketika argumen “!” di tulis duluan dibandingkan “-f” , maka aturan akan cocok dengan kepala dari paket pecahan atau paket yang tidak dipecahkan. 


-c, –set-counters PKTS BYTES




ini memungkinkan admin untuk menghitung paket(selama menjalankanINSERT, APPEND, REPLACE). 






: