Kamis, 13 Juni 2013

Tugas DHCP XI TKJ

Konfigurasi IP DHCP pada linux dan Windows

Jika postingan sebelumnya selalu mensetting IP secara static, terus bagaimana cara untuk mengembalikan settingan IP static menjadi IP DHCP? Tapi sebelumnya apa sih sebenarnya DHCP itu? DCHP kepanjangan dari Dynamic Configuration Host Protocol. DHCP adalah protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP merupakan suatu layanan yang secara otomatis memberikan alamat IP kepada komputer yang meminta ke DHCP Server. Dengan demikian, sebagai seorang administrator jaringan, tidak perlu lagi mengatur alamat IP Address pada komputer klien yang dikelolanya (IP statis yang sudah ditetapkan manual).
Sebuah server DHCP dapat diatur dengan pengaturan yang sesuai untuk keperluan jaringan tertentu. Seperti pengaturan Default gateway, Domain Name System (DNS), Subnet Mask, dan rentang alamat IP / range IP yang bisa diambil oleh komputer klien. Komputer yang menyediakan layanan ini disebut dengan DHCP Server, sedangkan komputer yang meminta disebut dengan DHCP Client. 
Untuk melakukan pengaturan konfigurasi IP agar menjadi DHCP berikut script dari terminal root linux:
root@tito-K40IE:/home/tito# nano /etc/network/interfaces
lalu ubah ip static yang ada menjadi sbb:
auto lo
iface lo inet loopback
kemudian save write out ( editor nano )
lalu restart interfaces : /etc/init.d/networking restart
cek sudah mendapatkan ip dhcp belum dari PC server atau Access point yang ada? dengan ifconfig
Untuk setting IP dhcp pada windows 7 tinggal di obtain saja. Lebih jelas dan lengkap Liat gambar berikut :

Instalasi Packet Tracer 5.3.3 pada Ubuntu

Instalasi packet tracer 5.3.3 pada linux ubuntu. Ubuntu yang saya gunakan versi 12.04 LTS (Long term Support). Langsung saja, download packet tracer 5.3.3 di sini
Hasil file download an anda akan bernama PacketTracer533_i386_installer-deb.bin
Setelah selesai mendownload, masuk ke terminal dan login sebagai super user/ root
untuk masuk ke root pada ubuntu ketik
sudo su
lalu masukkan password anda.
Karena hasil download an anda file berextensi .bin , untuk menginstal paket BIN Linux, atur izin untuk dieksekusi kemudian jalankan biner dalam terminal. Jalankan perintah berikut:
  • chmod +x PacketTracer533_i386_installer-deb.bin
  • ./PacketTracer533_i386_installer-deb.bin
selesai dan packet tracer sdh terinstal di ubuntu anda
about packet tracer 5.3.3
owhya, sebelumnya jgn lupa anda masuk ke directory dari file download-an anda terlebih dahulu.
Setelah itu jalankan packet tracer anda
Kelemahan dari packet tracer yang terinstal di ubuntu adalah aplikasi ini tidak bisa membuka secara langsung file .pkt yang sudah kita miliki. Untuk membukanya kita harus melalui tahap open file – terus kita buka deh file .pkt kita :D ( jadi tidak seperti pada windows, buka file .pkt yang sudah ada dan langsung muncul garapan kita).
semoga membantu
wassalam
ref : http://www.ubuntubuzz.com/2011/05/installing-and-running-cisco-packet.html

Konfigurasi IP Alias Debian / Linux

Istilah-istilah dalam setting server :
» A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
» AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
» CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
» MX record atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
» PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya http://www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
» NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
» SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
yah, diatas itu sekilas saja untuk catatan saja
Oke langsung saja bagaimana kita akan membuat konfigurasi ip alias / aliasing ip pada debian Continue reading 

Static Routing

Kemarin Rabu 16 Jan 2013 membahas materi tentang Static Routing XI TKJ, karena belum sempat memposting jadi sekarang saya mumpung ada kesempatan langsung saja.
Mengenal Static Routing
Static Routing merupakan metode konfigurasi routing secara statis. Artinya, konfigurasi traffic paket data yang di-forward atau receive dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Berbeda dengan konfigurasi secara Dynamic Routing, yang mana lalu-lintas paket data diatur sedemikian rupa melalui protokol jaringan yang telah disediakan seperti IGP, EGP, RIP maupun OSPF. Keuntungan dari menggunakan Static Routing adalah kecepatan traffic yang lebih cepat daripada Dynamic Routing. Oleh karena itu Static Routing lebih cocok untuk diterapkan pada jaringan yang sederhana, seperti yang dibahas pada tutorial ini. Namun untuk jaringan yang lebih kompleks sangat disarankan (bahkan harus) menggunakan Dynamic Routing.
Mengenal DHCP (Dynamic Host Control Protocol)
DHCP merupakan sebuah protocol dalam jaringan yang digunakan untuk meng-assign IP address untuk masing-masing host yang terhubung dalam suatu jaringan tertentu. Apabila dalam suatu jaringan yang terdapat lebih dari 50 host, tentu sangat merepotkan bagi seorang network adminstrator untuk memberikan IP address secara manual ke tiap-tiap host. Oleh karena itu dengan adanya protocol DHCP akan sangat memudahkan kerja administrator. Namun untuk keperluan tutorial ini walaupun hanya ada 2 host di masing-masing network kita akan tetap membahas konfigurasi DHCP pada Router.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar